Computer Based Test SMP Pangudi Luhur Jakarta
Sejak awal tahun ajaran 2018-2019, SMP Pangudi Luhur telah menerapkan penilaian berbasis komputer atau Computer Based Test (CBT) untuk Penilaian harian, Penilaian Tengah Semester (PTS), dan Penilaiaan Akhir Semester (PAS). Computer Based Test adalah tes dengan sistem pelaksanaan menggunakan komputer sebagai media untuk melakukan tes atau penilaian. Penyajian soal CBT dilakukan secara terkomputerisasi sehingga setiap peserta yang mengerjakan tes mendapatkan nomor soal yang berbeda-beda. CBT ini sudah dilaksanakan seluruh peserta didik dari kelas VII, VIII, maupun IX. Hal ini bertujuan agar peserta didik terbiasa untuk melakukan penilaian berbasis komputer demi persiapan Ujian Nasional Berbasis Komputer (UNBK) di masa mendatang.
Untuk melaksanakan CBT ini, SMP Pangudi Luhur telah melakukan cukup banyak penambahan fasilitas demi kelancaran CBT ini, seperti penambahan laptop sekolah untuk melakukan tes dan pembelajaran berbasis IT, pemasangan access point di setiap kelas, dan lain-lain. Pada awal pemakaian CBT secara serempak, server CBT mengalami sedikit eror karena terlalu banyak yang masuk ke dalam server secara serempak. Untuk mengatasi hal tersebut sekolah pun selalu melakukan evaluasi untuk memperlancar proses CBT. Di kelas tertentu CBT dilaksanakan pada 45 menit atau satu jam pertama dengan sisa waktunya digunakan untuk mengerjakan soal esai, begitu juga sebaliknya di kelas yang lain. Cara itu juga terbukti berhasil sehingga server menjadi lancar.
CBT SMP Pangudi Luhur Jakarta menjadi salah satu cara yang baik untuk peserta didik mulai terbisa mempersiapkan Ujian Nasional selain dapat menghemat pengeluaran kertas dan tinta. CBT ini adalah hal yang baik, walaupun saat mengerjakan CBT tidak sedikit orang merasa kurang nyaman, bukan hanya karena belum terbiasa, tetapi cahaya yang dihasilkan dari perangkat yang digunakan dalam waktu yang cukup lama sedikit membuat mata merasa tidak nyaman. Akan tetapi, di balik semua itu banyak juga peserta didik yang lebih suka saat menggunakan CBT karena dianggap lebih mudah dalam pengerjaan soal.
“Secara keseluruhan CBT yang dilaksanakan di SMP Pangudi Luhur sudah tergolong lancar dan baik. Mungkin hanya perlu ada penyesuaian di beberapa sisi. Para siswa juga sudah mulai terbiasa dengan pelaksanaan CBT yang terbilang baru ini. Semoga dengan pelaksaan CBT sejak dini di sekolah dapat mencapai tujuan utamanya, yaitu membuat para murid lebih mudah dalam pelaksaan Ujian Nasional di masa mendatang”, ungkap Bruder Antonius Parjana selaku kepala SMP Pangudi Luhur Jakarta. (Caroline)