Petani Millenial
Petani Millenial
Pernahkah teman-teman berpikir, dari mana makanan di rumah berasal? Bagaimana proses makanan dibuat? Profesi apa yang berkaitan dengan itu?
Mari kita ambil contoh dari makanan pokok kita, beras. Beras memiliki proses yang sangat panjang dari pengolahannya. Sebelum sampai di supermarket/pasar, beras diantar dengan truk/proses distribusi dari daerah produksi.
Pikiran kita langsung tertuju ke petani. Ya, petani merupakan profesi yang sangat-sangat berjasa dalam menghadirkan makanan-makanan berkualitas yang kita makan setiap hari. Makanan dari supermarket, dari toko-toko, petani lah yang melakukan proses produksinya.
Kehidupan petani di negara kita bisa dibilang kurang baik, sebagian besar petani sudah berusia tua. Negara Indonesia justru adalah negara agraris (mengandalkan hasil bumi), tetapi kita masih mengimpor beras dari negara lain, Thailand contohnya.
Sekarang petani bukanlah profesi yang diminati anak muda. Orang yang justru secara membuat dan mengolah makanan yang kita makan. Sangat kental budaya pemikiran masyarakat bahwa petani merupakan pekerjaan orang kecil di desa. Hal ini menyebabkan anak-anak muda lebih tertarik bekerja di bidang industri kota-kota besar. Ini merupakan pemikiran yang salah.
Petani milenial adalah petani yang ‘melek’ teknologi, adaptif, dan inovatif. Kementan juga menargetkan 2,5 juta petani milenial pada tahun 2024. Jadi, ayo, kita apresiasi petani-petani bangsa! Semoga dengan adanya Hari Pangan Sedunia, kita bisa menghargai jasa petani dan menghadirkan lebih banyak anak muda yang memiliki passion di bidang pertanian. Semangat PL!
(Venedicta Aurelia Graciani – 9E)