Sejarah Bulan Bahasa dan Sastra di Indonesia
- Sumpah Pemuda dengan Bulan Bahasa dan Sastra
Apakah kalian tahu, mengapa Bulan Bahasa dan Sastra diperingati di bulan yang sama dengan Hari Sumpah Pemuda? Hal ini dikarenakan suatu kejadian di hari diikrarkannya Sumpah Pemuda yaitu tanggal 28 Oktober 1928 pada Kongres Pemuda Kedua di Batavia (sekarang Jakarta). Pada salah satu ikrar Sumpah Pemuda yang berbunyi, “Kami putra dan putri Indonesia, menjunjung bahasa persatuan, Bahasa Indonesia”, ditetapkan pula bahasa resmi yang akan digunakan untuk bermasyarakat, yakni Bahasa Indonesia yang kita gunakan sehari-hari.
- Bulan Bahasa dan Sastra di Masa Kini
Tinggal di Indonesia yang bernotabene sebagai sebuah negara yang multikultural dan negara yang memiliki lebih dari 442 bahasa daerah, Bahasa Indonesia kita gunakan sehari-hari sebagai suatu bahasa yang bisa mempersatukan masyarakat Indonesia dan mempermudah kita untuk bisa saling berkomunikasi dengan mudah.
Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa (BPPB) selaku badan yang bertugas untuk membina dan mengembangkan Bahasa Indonesia, maka kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra mulai dilakukan setiap tahun. Tujuan utamanya adalah untuk membentuk dan memelihara semangat serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam menangani masalah pengutamaan Bahasa Indonesia.
Salah satu cara yang bisa kita lakukan untuk mendukung kegiatan Bulan Bahasa dan Sastra ini adalah dengan mengikuti lomba yang ada di sekolah kita, lho! Selain bisa berkontribusi, kita juga bisa mendapat berbagai macam ilmu pengetahuan tambahan tentang menulis dan pengalaman dalam mengikuti lomba menulis untuk mengasah kemampuan menulis kita. Jadi teman-teman pembaca sekalian, apakah kalian siap untuk melestarikan Bahasa Indonesia? (Calista)