Cara Bawang Mendapatkan Lapisannya
Cara Bawang Mendapatkan Lapisannya
Tengku Jasmine Dahlan
Pada zaman dahulu di kerajaan bagian tengah India, terdapat seorang raja yang bernama Abhihava dan istrinya, Lokirina. Mereka hidup dengan damai dan tentram. Namun, mereka ingin sekali mempunyai anak. Ternyata, karena kondisi kesehatan istrinya, mereka tidak dapat melahirkan. Oleh karena itu, mereka meminta bantuan dari Dewi Alam, yang bernama Faye.
“Dewi Faye, kami memohon seorang anak untuk meneruskan generasi kami”, kata Raja Abhihava.
Dewi Faye menjawab, “Baiklah, saya akan memberimu seorang anak perempuan. Namun, ada satu hal yang perlu diperhatikan. Anak tersebut hanya akan menggunakan pakaian yang dibuat khusus di istana”.
Raja Abhihava dan istrinya pun berpikir dulu, namun karena keinginannya yang besar, akhirnya mereka menyetujui untuk mendapat anak tersebut. Keesokan harinya, bayi perempuannya diberikan oleh Dewi kepada raja dan istrinya. Bayi perempuan itu memiliki rambut hitam yang anggun dan memiliki bola mata yang sangat cantik. Mereka bahagia bahwa anak perempuan itu akan tumbuh menjadi putri yang cantik. Dia dinamakan Priyanka.
Tahun berlalu, Priyanka menjadi seorang wanita yang amat cantik dan baik hati. Priyanka pun disukai dan dikagumi orang yang melewatinya. Sayangnya, seperti yang dikatakan Dewi Faye, Priyanka hanya ingin memakai pakaian-pakaian yang dibuat di istana. Putri Priyanka pun cerewet apabila pakaiannya tidak indah baginya. Lama-lama, bahan-bahan yang digunakan untuk membuat pakaian si Priyanka sudah habis. Orangtuanya pun tidak mempunyai solusi untuk membuat pakaian si Priyanka, Dewi Faye yang melihat hal tersebut pun menemui si Priyanka, yang sedang berada di kamarnya. Dewi Faye pun memberikannya pakaian-pakaian yang sangat indah.
“Priyanka, ini adalah pakaian-pakaian untukmu seumur hidup. Namun, ada sebuah syarat. Apabila pakaian-pakaian tersebut ditukar maupun dijual kepada orang lain, saya akan mengutukmu menjadi sebuah tanaman di alam ini”, kata Dewi Faye.
“Baiklah, Dewi Faye. Terima kasih atas bantuan Dewi”, jawab Priyanka.
Putri tersebut menggunakan pakaian-pakaian indah tersebut. Setiap harinya, Priyanka mendapat pujian dari orang lain. Priyanka sangat menyukai hal tersebut. Suatu hari, di sebuah pesta, Priyanka mengenakan gaun yang anggun. Gaun tersebut juga dibuat oleh Dewi Faye. Selama di pesta, kali ini Priyanka tidak mendapat pujian satupun. Namun, dia melihat sekumpulan orang yang mengagumi seorang wanita yang sangat cantik walaupun pakaiannya tidak seindah gaun Priyanka. Priyanka merasa iri terhadapnya. Kemudian, Priyanka berganti pakaian di istananya dan kembali ke pesta tersebut sambil membawa gaun indah sebelumnya. Putri itu datang menghampiri wanita yang tadi ia lihat.
“Hai, permisi. Apakah Anda mau menukar pakaian tersebut untuk gaun indah ini?” tanya Priyanka.
Wanita itu menjawab, “Baiklah, saya akan menukar. Namun, saya harus pergi terlebih dahulu. Saya janji saya akan membawa pakaian ini”.
Beberapa saat berlalu dan wanita itu kembali dalam pakaian yang berbeda. Ia pun sedang memegang pakaian sebelumnya. Sesuai janji, Priyanka memberi gaun indahnya, sedangkan wanita itu memberi pakaian pesta tadi. Setelah pesta berakhir, Priyanka berjalan pulang dan tiba-tiba Dewi Faye menghalangi jalannya.
“Hai, Priyanka. Kamu telah mengingkari janjiku! Oleh sebab itu, saya harus mengutukmu menjadi sebuah tanaman”, kata Dewi Faye dengan amarah.
Priyanka pun melihat istananya yang di depan matanya dan berjawab, “Baiklah, saya siap dikutuk. Namun, jadikanlah saya menjadi sesuatu yang berguna dan membuat orang mengingat saya yang telah meninggal dunia”.
Dewi Faye senyum dan menjadikannya menjadi bawang. Sampai sekarang, dapat dilihat bahwa bawang yang memiliki banyak lapisan yang melambangkan pakaian yang telah dipakai Priyanka selama masih hidup. Lalu, bawang dapat membuat kita mengeluarkan air mata yang melambangkan rakyat kerajaan tersebut yang tetap menangisi dan berduka kepada sang putri yang sudah meninggal dunia.